Metode Penelitian Research and Development (R&D)
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Metode
penelitian dan pengembangan Research and Developmen adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektipan produk tersebut.
Research and Development memiliki
potensi yang sangat besar untuk inovasi karena berbeda dari jenis penelitian
lain yang memiliki tujuan untuk menjelaskan dan memahami, R&D secara
terencana, sistematis dan terukur bertujuan untuk menciptakan kebaruan atau
inovasi dalam segala bidang. Inovasi itu berupa inovasi produk, model,
prosedur, desain, cara kerja, dan strategi.
Sesuai dengan
namanya, Research & Developmnet difahami sebagai kegiatan penelitian yang
dimulai dengan research dan diteruskan dengan development. Kegiatan research
dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan pengguna (needs
assessment) sedangkan kegiatan development dilakukan untuk menghasilkan
perangkat pembelajaran.
Oleh sebab itu, R&D kini
menjadi pilihan yang niscaya bagi sekolah yang berkehendak untuk maju dan
mementingkan persaingan antar sekolah akan lebih baik lagi dalam memajukan
sekolah.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa
itu pengertian R&D ?
2.
Aspek
apa saja yang terdapat dalam R&D ?
3.
Apa
saja ciri-ciri R&D ?
4.
Apa
saja langkah-langkah R&D ?
5.
Bagaimana bentuk/sistematika Laporan R&D?
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui pengertian R&D.
2. Mengetahui aspek R&D.
3. Mengetahui ciri-ciri R&D.
4. Mengetahui langkah-langkah R&D.
5. Mengetahui bagaimana cara menyusun laporan R & D.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Penelitian Dan Pengembangan Research And Development (R&D)
Metode
penelitian dan pengembangan research and
Developmen adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan menguji keefektipan produk tersebut.
Untuk dapat
menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis
kebutuhan dan untuk mengujikeefektifan produk tersebut supaya berfungsi di
masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektipan produk
tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahaf bisa
multy years). Penelitian Hibah
bersaing (di danai olehdirektoratJendral Pendidikan Tinggi ), adalah penelitian
yang menghasilkan produk, sehingga metode yang di gunakan adalah metode
penelitian dan pengembangan.
Metode penelitian dan pengembangan
telah banyak di gunakan pada bidang-bidang ilmu Alam dan Teknik. Hampir semua
produk teknologi, seperti alat-alat elektronik, kendaraan bermotor, pesawat
terbang, kapal laut, senjata, obat-obatan, alat-alat kedokteran , bangunan
gedung bertingkat, dan alat-alat rumah tangga yang moderen di produk dan
dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan. Namun demikian metode
penelitian dan pengembangan bisa juga di gunakan dalam bidang ilmu-ilmu sosial
seperti sikologi, sosiologi, pendidikan, manajement, dan lain-lain.
Penelitian dan pengembangan yang menghasilkan produk
tertentu untuk bidang administrasi, pendidikan dan sosial lainnya masih rendah.
Padahal banyak produk tertentu dalam bidang pendidikan dan sosial yang perlu
dihasilkan melalui research and
Developmen.
B.
Aspek aspek Penting R & D (Research and
Development)
Dalam
plaksanaan penelitian dan pengembangan (R & D ), ada bebrapa aspek penting
yang harus diperhatikan.
1.
Jenis Data
Dalam
uji coba, data digunakan sebagai dasar untuk menentukan keefektifan, efisiensi,
dan daya tarik produk yang dihasilkan. Oleh sebab itu, jenis data yang akan
dikumpulkan harus disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan tentang produk
yang dikembangkan dan tujuan pembelajaran yang ingin tercapai. Bisa jadi data
yang dikumpulkan hanya data tentang pemecahan masalah yang terkait dengan
keefektifan dan efisiensi, atau data tentang daya tarik produk yang dihasilkan.
Paparan data hendaknya dikaitkan dengan desain penelitian dan subjek uji coba
tertentu. Data mengenai kecermatan isi dapat dilakukan terhadap subjek ahli
isi, kelompok kecil, atau ketiganya.
2.
Analisis Data
Teknik
analisis data yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis data yang
dikumpulkan. Untuk itu, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut (a) Analisis
data mencakup prosedur organisasi data, reduksi, dan penyajian databaik dengan
tabel, bagan, atau grafik, (b) Data diklasifikasikan berdasarkan jenis dan
komponen produk yang dikembangkan, (c) Data dianalisis secara
kualitatif-naratif maupun dalam bentuk perhitungan kuantitatif, (d) Penyajian
hasil analisis dibatasi pada hal-hal yang bersifat factual tanpa interpretasi
pengembang, sehingga dapat dijadikan dasar dalam melakukan revisi produk, dan
(e) Dalam analisis data, penggunaan perhitungan statistic harus sesuai dengan
permasalahan yang diajukan, dan produk yang akan dikembangkan.
3.
Penyajian Data
Hasil
uji coba hendaknya disajikan secara menarik dan komulatif, sesuai dengan jenis
dan karakteristik produk dan calon konsumen pemakai produk. Penyajian
yangkomunikatif akan membantu konsumen/pengguna produk dalam mencerna informasi
yang disajikan, dan menumbuhkan keterkaitan untuk menggunakan model atu produk
hasil pengembangan.
4.
Revisi Produk
Revisi
produk, perlu mempertimbangkan hal-hal berikut yaitu: (a) Simpulan yang ditarik
dari hasil analisis uji coba hendaknya menjalaskan apakah model atau produk
yang dihasilkan perlu di revisi atau tidak, (b) Pengambilan keputusan untuk
produk perlu disertai dengan dukungan atau pembenaran bahwa setelah direvisi
model atau produk itu akan lebih baik, lebih efektif, efisien, lebih menarik,
dan lebih mudah bagi pemakai, dan (c) Komponen-komponen yang perlu dan akan
direvisi hendaknya dikemukakan secara jelas dan terperinci.
5.
Expert Judgement
Proses
Expert Judgement dalam dilakukan melalui dua cara, yaitu : (a) Diskusi kelompok
adalah suatu proses diskusi yang melibatkan para pakar (ahli) untuk
mengidentifikasikan masalah, menentukan cara-cara penyelesaian masalah, dan
mengusulkan berbagai alternatife pemecahan masalah dengan mempertimbangkan
sumber daya yang tersedia. (b) Teknik Delphi, adalah suatu cara untuk
mendapatkan consensus diantara para pakar melalui pendekatan intuitif.
6.
Problem Identification and Specification
Penelitian
mengidentifikasikan isu dan masalah yang berkembang di lingkungannya
(bidangnya), permasalahan yang melatarbelakangi, atau permalahan yang dihadapi
yang harus mendapat penyelesaian.
7.
Personal Identifikation and Selection
Berdasarkan
bidang permasalahan dan isu yang telah teridentifikasi, peneliti menemtukan dan
memilih orang-orang ahli, menaruh perhatian, dan tertarik pada biodang tersebut
untuk memecahkan masalah. Jumlah pakar harus sesuai dengan subpermasalahan,
tingkat kepakaran (expretise), dan
atau kewenangannya.
8.
Questionnaire Design
Peneliti
menyusun instrument berdasarkan variable yang diamati atau permasalahan yang
akan diselesaikan. Instrunmen tersebut hendaknya menggunakan bentuk open-ended question, kecuali jika
permasalahan memang sudah spesifik.
9.
Sending Question and Analisis Respondened for First
Round
Peneliti
mengirimkan kuesioner pada putaran pertama kepada responden, selanjutnya mereview instrument dan menganalisis
jawaban instrument yang telah dikembalikan. Analisis dilakukan dengan
mengelompokkan jawaban yang sama dan berdasarkan hasil analisis, peneliti
meriview instrument.
10. Development
of Subsequent Questionarie
Kuesioner
hasil review pada putaran pertama dikembangkan dan
diperbaiki, dilanjut pada putaran kedua, dan ketiga. Setiap hasil revisi,
kuesioner dikirimkan kembali kepada responden, jika mengalami kesulitan dan
keraguan dalam merangkum, maka peneliti dapat meminta klarifikasi kepada
responden. Dalam teknik Delphi biasanya digunakan hingga 3-5 putaran,
bergantung dari keluasan dan kerumitan permasalahan sampai dengan tercapainya
consensus.
11. Organization
of Group Meetings
Peneliti
menyusun rencana pertemuan kelompok untuk melakukan diskusi dan klarifikasi
atas jawaban yang telah diberikan. Di sinilah argumentasi dan debat bisa
terjadi untuk mencapai consensus dalam memberikan jawaban tentang rancangan
suatu produk atau instrument penelitian. Melalui face to face contact, Peneliti dapat menanyakan secara terperinci
mengenai responden. Keputusan akhir tentang hasil jajak pendapat dikatakan baik
apabila dicapai minimal 70%
12. Prepare
Final Report
Peneliti
perlu membuat laporan tentang persiapan, proses, dan hasil yang dicapai dalam
Teknik Delphi. Hasilnya perlu di uji coba di lapangan dengan responden yang
akan menggunakan model atau produk dalam jumlah yang lebih besar.
C. Ciri-Ciri Penelitian dan Pengembangan R & D
1.
Penelitian pengembangan memusatkan perhatian pada studi mengenai
variable-variabel dan pengembangannya selama beberapa bulan atau beberapa
tahun. Tugasnya adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan “bagaimanakah pola-pola pertumbuhannya,
lajunya, arahnya, perurutannya, dan bagaimana berbagai factor berhubungan satu
sama lain dan mempengaruhi sifat-sifat perkembangan itu?”
2.
Masalah sampling dalam studi longitudinal adalah kompleks karena
terbatasanya subyek yang dapat diikuti dalam waktu yang lama.
3.
Studi-studi cross-sectional biasanya meliputi subyek lebih
banyak, tetapi mencandra factor-faktor pertumbuhan lebih sedikit dari pada
studi-studi longitudinal. Dalam metode cross-sectional
soal sampling adalah rumit, karena anak-anak tidak terlibat dalam berbagai
taraf umur, dan kelompok-kelompok umur yang berbeda itu mungkin tidak dapat dibandingkan satu sama
lain.
4.
Studi-studi cenderung mengandung kelemahan bahwa factor-faktor yang
tak dapat diramalkan mungkin masuk dan memodifikasi atau membuat kecenderungan
yang didasarkan masa lampau menjadi tidak sah.
D. Langkah-langkah Penelitian dan
Pengembangan
1. Potensi dan Masalah
Penelitian dapat berangkat dari
adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didaya gunakan akan memiliki nilai tambah.
Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi.
Pengangguran dan korupsi bisa dipandang sebagai masalah Nasional. Masalah ini
dapat diatasi melalui R & D dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan
suatu model, pola atau system penanganan terpadu yang efektif yang dapat
digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Model, pola dan system ini akan
ditemukan dan diaplikasikan secara efektif kalau dilakukan melalui penelitian
dan pengembangan.
Potensi dan masalah yang dikemukakan
dalam penelitianharus ditunjukan dengan data empiric. Misalnya potensi energy
angin di pantai harus dikemukakan data berapa kekuatan dan kecepatan angin,
berapa lama dalam suatu hari, dari mana arah angin dan lain-lain. Data angin tersebut
selanjutnya dapat digunakan untuk merancang kincir angina tau produk lainnya
yang dapat menghasilkan energy mekanik atau listrik.
2. Mengumpulkan Informasi
Setelah potensi dan masalah dapat
ditunjukan secara factual dan uptode, maka selanjutnya perlu dikumpulkan
berbagai informasi yang dapat dikumpulkan sebagai bahan untuk perencanaan
produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Di sini
diperlukan metode penelitian tersendiri.
3. Desain
Produk
Produk yang dihasilkan dalam
penelitian Research and Development
bermacam-macam. Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang
dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas,
hemat energy, menarik, harga murah, bobot ringan, harga ekonomis, dan
bermanfaat ganda. (contoh computer yang canggih bisa berfungsi sebagai
pengetikan; gambar analisis, berfungsi sebagai tv, Tape, Camera, Telepon dll).
Hasil akhir dari kegiatan penelitian
dan pengembangan adalah berupa desain produk baru yang lengkap dengan
spesifikasinya.
Desain produk harus diwujudkan dalam
gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan
membuatnya.
4. Validasi
Desain
Validasi desain merupakan proses
kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk akan lebih efektif dari yang
lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi disini masih
bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapnagan.
Validasi produk dapat dilakukan
dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman
untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut, sehingga dapat diketahui
kelemahan dan kekuatannya. Validasi desain dapat dilakukan dalam forum diskusi.
Sebelum diskusi peneliti mempresentasikan proses penelitian sampai ditemukan
desain tersebut, berikut keunggulannya.
5. Perbaikan
Desain
Setelah desain produk, divalidasi
melalui diskusi dengan pakardan para ahlinya, maka akan dapat diketahui
kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara
memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau
menghasilkan produk tersebut.
6. Uji
Coba Produk
Dalam bidang teknik desain produk
yang telah dibuattidak bisa langsung diuji coba dulu, tetapi harus dibuat
terlebih dahulu menjadi barang, dan barang tersebut yang diujicoba.
Dalam bidang administrasi, desain produk seperti system kerja baru dapat langsung diujicoba, setelah
divalidasi dan revisi. Ujicoba tahap awal dilakukan dengan simulasi penggunaan system kerja tersebut. Setelah disimulasikan,
maka dapat diujicobakan pada kelompok yang terbatas.
Untuk itu pengujian dapat dilakukan
dengan eksperimen, yaitu membandingkan efektivitas dan
efisiensi system kerja lama dengan yang baru.
Eksperimen dapet dilakukan dengan
cara membandingkan dengan keadaan sebelumnya dan sesudah memakai sistem baru (before – after) atau
dengan membandingkan dengan kelompok yang tetap menggunakan sistem lama. Dalam hal ini ada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian model eksperimen pertama dan
kedua dapat digambarkan seperti gambar berikut :
|
Gambar 13.2a . desain eksperimen (Before-
after ). O1 nilai sebelum treatment dan O2 nilai sesudah treatment X adalah
system kerja baru (treatment)
Berdasarkan gambar 13.2 a tersebut
dapatdiberikan penjelasansebagai berikut. Eksperimendilakukan dengan
membangkitkan hasil observasi O1 dan O2. O1 adalah nilai kecepatan kerja,
kenyamanan kerja, produktivitas kerja dan biaya sebelum menggunakan sistem
kerja baru, sedangkan O2 adalah niai kecepatan kerja, kenyamanan kerja dan
roduktivitas kerja dan biaya setelah menggunakan sistem kerja baru, system
kerja yang baru akan efektif bila nilai O2 lebih besar dari pada O1 ,.
R
O3 X O4
Gambar 13.2 b Desain eksperimen
dengan kelompok kontrol. (pretest-postes control group desain )
Berdasarkan gambar 13.2b tersebut
dapat diberikan penjelasan sebagai berikut. Sebelum sistem kerja baru dicobakan,
maka dipilih kelompok kerja tertentu yang akan menggunakan sistem kerja tersebut. Bila kelompok kerja tersebut jumlahnya banyak ,
maka eksperimen dilakukan pada sample yang dipilih secara random. Kelompok
pertama yang akan menggunakan metode kerja baru disebut kelompok eksperimen,
sedangkan kelompok yang tetap menggunakan metode kerja lama disebut kelompok
kontrol, R berarti pengambilan kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan secara
random. Kedua kelompok tersebut selanjutnya diberi pretest atau melalui
pengamatan untuk mengetahui posisi kemampuan ke dua kelompok tersebut. Bila ke
dua kelompok tersebut posisinya sama atau tidak berbeda secara signifikan ,
maka kelompok tersebut sudah sesuai dengan kelompok yang akan digunakan untuk
eksperimen. Bila posisi eksperimen ke dua kelompok tersebut berbeda
secara signifikan, maka pengambilan kelompok perlu diulang sampai diperoleh
posisi kemampuan awalnya tidak berbeda secara signifikan.
Jadi O1 adalah nilai awal kelompok
eksperimen, dan O3 adalah nilai awal kelompok kontrol. Setelah posisi ke dua
kelompok tersebut seimbang (O1 tidk berbeda dengan O3 ), maka kelompok
eksperimen diberi treatment / perlakuan untuk menggunakan sistem kerja baru,
dan kelompok kontrol menggunakan sistem kerja lama. Eksperimen dilakukan beberapa bulan sampai
posisi kelompok eksperimen terbiyasa diajar menggunakan menggunakan sistem kerja baru
tersebut. Setelah kelompok eksperimen dan kontrol sama-sama bekerja mengerjakan
pekerjaan yang sama, dalam kondisi yang sama, maka selanjutnya nilai kecepatan
kerja, kenyamanan kerja, produktivitas kerja dibandingkan.
Kecepatan kerja, produktivitas kerja dan
kenyamanan kerja diukur
dengan instrumen sehingga diperoleh data kuantitatif. Dalam pengujian ini. O2
berarti kinerja kelompok eksperimen setelah
menggunakkan system kerja baru, dan O4 adalah prestasi kelompok kontrol yang tetap menggunakan sistem kerja lama. Bila nilai O2 secara
signifikan lebih tinggi dari O4, maka sistem kerja baru tersebut lebih efisien
dan bila dibandingkan dengan sistem kerja lama.
Pengujian signifikan efektivitas sistem kerja baru, bila data berbentuk
interval dan dilakukan pada dua kelompok maka dapat menggunakan t-test
berpasangan (related), sedangkan bila dilakukan pada lebih dari dua kelompok
dapat menggunakan analisis Varians (anavar).
Dengan terujinya produk yang berupa sistem kerja tersebut , maka langkah
pengujian produk untuk tahap terbatas ini dinyatakan selesai, langkah
selanjutnya adalah refisi produk.
7. Revisi
Produk
Pengujian efektifitas metode
mengajar harus pada sample yang terbatas tersebut menunjukan bahwa metode
mengajar baru ternyata lebih efektif dari metode yang lama. Perbedaan sangat
signifikan, sehingga metode mengajar baru tersebut dapat diberlakukan pada
kelas yang lebih luas di mana sample tersebut diambil. Namun dari hasil
pengujian terlihat bahwa kreativitas murid baru mendapatkan nilai 60 % dari
yang diharapkan. Untuk itu desain mengajar perlu direvisi agar kreativitas
murid dalam belajar dapat meningkat pada gradasi yang tinggi. Setelah direvisi
, maka perlu diuji coba lagi kelas yang lebih luas. Cara pengujian seperti
contoh di atas. Setelah metode mengajar dibarui diterapkan selama setengah
tahun atau satu tahun maka perlu dicek kembali, mungkin ada kelemahanya, kalau
ada perlu segera diperbaiki lagi. Setelah diperbaiki makaa dapat doproduksi
masal, atau digunakan pada lembaga pendidikan yang lebih luas.
Pengujian metode mengajar dengan
pengumpulan data melalui kuesioner ini dipandang kurag akurat, maka dalam
kenyataan pengujian kecepatan pemahaman terhadap pelajaran diukur dengan waktu
yang sesungguhnya (satuan menit ) dan hasil belajar tidak diukur dengan
menggunakan kuesioner, tetapi memalui test dengan instrumen yang valid dan
reliabel.
Bila mengujian produk dalam hal ini
metode mengajar baru baaru menggunakan desain pretest posttesgroup desaign (
ada kelompok eksperimen dan kontrol), maka untuk mencari efektivitas dan
sefisiens sistem kerja baru, dilakukan dengan cara menguji signifikasi
antara kelompok yang diajar dengan metode mengajar baru dengan kelompok yang
tetap diajar dengan menggunakan metode lama. Dalam hal ini adalah menguji
signifikansi O2 dan O4 pada gambar 16.1b di atas.
8. Uji
Coba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk
berhasil , dan mungkin ada refisi yang tidak terlalu penting , maka selanjutnya
produk yang berupa sistem kerja baru tersebut diterapkan dalam lingkup yang luas.
Dalam operasinya , sistem kerja baru tersebut , tetap harus dinilai kekurangan atau
hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut.
9. Revisi
Produk
Revisi produk ini dilakukan ,
apabila dalam pemakainan dalam lembaga pendidikan yang lebih luas terdapat
kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian , sebaiknya pembuat produk selalu
mengefaluasi bagaimana kinerja produk dalam hal ini adalah sistem kerja. perusahaan
kendaraan bermotor, pesawat terbang dan teknologi yang lain selalu mengefaluasi
kinerja produknya dilapangan, untuk mengetahui kelemahan kelemahan yang ada ,
sehingga dapat digunakan untuk menyempurnkan dan pembuatan produk baru lagi.
10. Pembuatan
Produk Masal
Pembuatan produk masal ini dilakukan
apabila produk yang telah di uji coba dinyatakan efektif dan layak untuk di
produksi masal. Sebagai contoh pembuatan mesin untuk mengubah sampah menjadi
barang yang bermanfaat, akan diproduksi masal apabila berdasarkan studi
kelayakan baik dari aspek teknologi, ekonomi dan lingkungan memenuhi. Untuk
dapat memproduksi masal, maka peneliti perlu bekerja sama dengan perusahaan.
E.
Laporan Penelitian R & D
Seperti telah di kemukakan bahwa
metode penelitian dan Pengembangan (research and development/R & D)
merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti sehingga menghasilkan
produk baru, dan selanjutnya menguji keefektifan produk tersebut
Dengan demikian laporan penelitian
yang dibuat harus selalu dilampiri dengan produk yang dihasilkan berikut
spesifikasi dan penjelasannya. Lampiran berupa produk yang dihasilkan tersebut,
dibuat dalam buku tersendiri, dan diberikan penjelasan tentang kehebatan produk
tersebut berdasarkan bhasil ujicoba, serta cara menggunaan produk tersebut.
Sistematika laporannya adalah sebagai berikut :
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA
BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi
Teori
B. Kerangka
Berfikir
C. Hipotesis
(Produk Yang Akan Dihasilkan)
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. Langkah-Langkah
Penelitian
B. Metode
Penelitian Tahap 1
1. Populasi
Sampel Sumber Data
2. Teknik
Pengumpulan Data
3. Instrumen
Penelitian
4. Analisis
Data
5. Perencanaan
Desain Produk
6. Validasi
Desain
C. Metode
Penelitian Tahap II
1. Model
Rancangan Eksperimen Untuk Menguji Produk yang telah di rancang
2. Populasi
dan Sampel
3. Teknik
Pengumpulan Data
4. Instrumen
Penelitian
5. Teknik
Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Desain
Awal Produk (Gambar Dan Penjelasan)
B. Hasil
Pengujian Pertama
C. Revisi
Produk (Gambar Setelah Di Revisi Dan Penjelasannya)
D. Hasil
Pengujian Tahap Ke II
E. Revisi
Produk (Gambar Setelah Direvisi Dan Penjelasannya)
F. Pengujian
Tahap Ke III (Bila Perlu)
G. Penyempurnaan
Produk (Gambar Terakhir Dan Penjelsannya)
H. Pembahasan
Produk
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN PENGGUNAANYA
A. Kesimpulan
B. Saran
Penggunaan
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
INSTRUMEN
LAMPIRAN
DATA
LAMPIRAN
PRODUK YANG DIHASILKAN BERIKUT BUKU PENJELASANNYA
BAB III
SIMPULAN
Metode penelitian dan
pengembangan research and Developmen
adalah metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu, dan
menguji keefektipan produk tersebut.
Dalam aspek penelitian dan
pengembangan R & D ada 10 aspek : Jenis Data, Analisis Data, Penyajian
Data, Revisi Produk, Expert to Judgement, Problem Identification and Specification,
Personal Identification and Selection, Questionnaire Design, Sending Question
and Analisis Respondened for First Round, Development of Subsquence,
Questionnaire, Organization of Group Meeting, Prepare Final Report.
Langkah-langkah dalam penelitian dan
pengembangan adalah : Potensi dan Masalah, Mengumpulkan Informasi, Desain
Produk, Validasi Desain, Perbaikan Desain, Ujicoba Produk, Revisi Produk, Uji
Coba Pemakaian, Revisi Produk, Pembuatan Produk Masal.
DAFTAR
PUSTAKA
Suryabrata,
Sumadi. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta
: PT Raja Grafindo Persada.
Arifin,
Zainal. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono.
2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV ALFABETA
Putra,
Nusa. 2012. Research & Development. Depok : PT
Raja GrafindoPersada.
Sugiyono.
2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R
& D. Bandung : CV
ALFABETA
thanks udah berbagi info penelitian R&D
BalasHapusya sama-sama, semoga bisa membantu
BalasHapus