Metode Penelitian Research and Development (R&D)

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Metode penelitian dan pengembangan Research and Developmen adalah  metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan  produk tertentu, dan menguji keefektipan produk tersebut.
Research and Development memiliki potensi yang sangat besar untuk inovasi karena berbeda dari jenis penelitian lain yang memiliki tujuan untuk menjelaskan dan memahami, R&D secara terencana, sistematis dan terukur bertujuan untuk menciptakan kebaruan atau inovasi dalam segala bidang. Inovasi itu berupa inovasi produk, model, prosedur, desain, cara kerja, dan strategi.
Sesuai dengan namanya, Research & Developmnet difahami sebagai kegiatan penelitian yang dimulai dengan research dan diteruskan dengan development. Kegiatan research dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kebutuhan pengguna (needs assessment) sedangkan kegiatan development dilakukan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran.          
Oleh sebab itu, R&D kini menjadi pilihan yang niscaya bagi sekolah yang berkehendak untuk maju dan mementingkan persaingan antar sekolah akan lebih baik lagi dalam memajukan sekolah.
B.   Rumusan Masalah
1.        Apa itu pengertian R&D ?
2.        Aspek apa saja yang terdapat dalam R&D ?
3.        Apa saja ciri-ciri R&D ?
4.        Apa saja langkah-langkah R&D ?
5.        Bagaimana bentuk/sistematika Laporan R&D?
C.      Tujuan Penulisan
1.      Dapat mengetahui pengertian R&D.
2.      Mengetahui aspek R&D.
3.      Mengetahui ciri-ciri R&D.
4.      Mengetahui langkah-langkah R&D.
5.      Mengetahui bagaimana cara menyusun laporan R & D.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Penelitian Dan Pengembangan Research And Development (R&D)
Metode penelitian dan pengembangan research and Developmen adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektipan produk tersebut.
            Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengujikeefektifan produk tersebut supaya berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektipan produk tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahaf bisa multy years). Penelitian Hibah bersaing (di danai olehdirektoratJendral Pendidikan Tinggi ), adalah penelitian yang menghasilkan produk, sehingga metode yang di gunakan adalah metode penelitian dan pengembangan.
            Metode penelitian dan pengembangan telah banyak di gunakan pada bidang-bidang ilmu Alam dan Teknik. Hampir semua produk teknologi, seperti alat-alat elektronik, kendaraan bermotor, pesawat terbang, kapal laut, senjata, obat-obatan, alat-alat kedokteran , bangunan gedung bertingkat, dan alat-alat rumah tangga yang moderen di produk dan dikembangkan melalui penelitian dan pengembangan. Namun demikian metode penelitian dan pengembangan bisa juga di gunakan dalam bidang ilmu-ilmu sosial seperti sikologi, sosiologi, pendidikan, manajement, dan lain-lain.
            Penelitian dan  pengembangan yang menghasilkan produk tertentu untuk bidang administrasi, pendidikan dan sosial lainnya masih rendah. Padahal banyak produk tertentu dalam bidang pendidikan dan sosial yang perlu dihasilkan melalui research and Developmen.
B.     Aspek aspek Penting R & D (Research and Development)
Dalam plaksanaan penelitian dan pengembangan (R & D ), ada bebrapa aspek penting yang harus diperhatikan.
1.        Jenis Data
Dalam uji coba, data digunakan sebagai dasar untuk menentukan keefektifan, efisiensi, dan daya tarik produk yang dihasilkan. Oleh sebab itu, jenis data yang akan dikumpulkan harus disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan tentang produk yang dikembangkan dan tujuan pembelajaran yang ingin tercapai. Bisa jadi data yang dikumpulkan hanya data tentang pemecahan masalah yang terkait dengan keefektifan dan efisiensi, atau data tentang daya tarik produk yang dihasilkan. Paparan data hendaknya dikaitkan dengan desain penelitian dan subjek uji coba tertentu. Data mengenai kecermatan isi dapat dilakukan terhadap subjek ahli isi, kelompok kecil, atau ketiganya.
2.        Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis data yang dikumpulkan. Untuk itu, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut (a) Analisis data mencakup prosedur organisasi data, reduksi, dan penyajian databaik dengan tabel, bagan, atau grafik, (b) Data diklasifikasikan berdasarkan jenis dan komponen produk yang dikembangkan, (c) Data dianalisis secara kualitatif-naratif maupun dalam bentuk perhitungan kuantitatif, (d) Penyajian hasil analisis dibatasi pada hal-hal yang bersifat factual tanpa interpretasi pengembang, sehingga dapat dijadikan dasar dalam melakukan revisi produk, dan (e) Dalam analisis data, penggunaan perhitungan statistic harus sesuai dengan permasalahan yang diajukan, dan produk yang akan dikembangkan.
3.        Penyajian Data
Hasil uji coba hendaknya disajikan secara menarik dan komulatif, sesuai dengan jenis dan karakteristik produk dan calon konsumen pemakai produk. Penyajian yangkomunikatif akan membantu konsumen/pengguna produk dalam mencerna informasi yang disajikan, dan menumbuhkan keterkaitan untuk menggunakan model atu produk hasil pengembangan.
4.        Revisi Produk
Revisi produk, perlu mempertimbangkan hal-hal berikut yaitu: (a) Simpulan yang ditarik dari hasil analisis uji coba hendaknya menjalaskan apakah model atau produk yang dihasilkan perlu di revisi atau tidak, (b) Pengambilan keputusan untuk produk perlu disertai dengan dukungan atau pembenaran bahwa setelah direvisi model atau produk itu akan lebih baik, lebih efektif, efisien, lebih menarik, dan lebih mudah bagi pemakai, dan (c) Komponen-komponen yang perlu dan akan direvisi hendaknya dikemukakan secara jelas dan terperinci.


5.        Expert Judgement
Proses Expert Judgement dalam dilakukan melalui dua cara, yaitu : (a) Diskusi kelompok adalah suatu proses diskusi yang melibatkan para pakar (ahli) untuk mengidentifikasikan masalah, menentukan  cara-cara penyelesaian masalah, dan mengusulkan berbagai alternatife pemecahan masalah dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. (b) Teknik Delphi, adalah suatu cara untuk mendapatkan consensus diantara para pakar melalui pendekatan intuitif.
6.        Problem Identification and Specification
Penelitian mengidentifikasikan isu dan masalah yang berkembang di lingkungannya (bidangnya), permasalahan yang melatarbelakangi, atau permalahan yang dihadapi yang harus mendapat penyelesaian. 
7.        Personal Identifikation and Selection
Berdasarkan bidang permasalahan dan isu yang telah teridentifikasi, peneliti menemtukan dan memilih orang-orang ahli, menaruh perhatian, dan tertarik pada biodang tersebut untuk memecahkan masalah. Jumlah pakar harus sesuai dengan subpermasalahan, tingkat kepakaran (expretise), dan atau kewenangannya.
8.        Questionnaire Design
Peneliti menyusun instrument berdasarkan variable yang diamati atau permasalahan yang akan diselesaikan. Instrunmen tersebut hendaknya menggunakan bentuk open-ended question, kecuali jika permasalahan memang sudah spesifik.
9.        Sending Question and Analisis Respondened for First Round
Peneliti mengirimkan kuesioner pada putaran pertama kepada responden, selanjutnya mereview instrument dan menganalisis jawaban instrument yang telah dikembalikan. Analisis dilakukan dengan mengelompokkan jawaban yang sama dan berdasarkan hasil analisis, peneliti meriview instrument.      
10.    Development of Subsequent Questionarie
Kuesioner hasil review  pada putaran pertama dikembangkan dan diperbaiki, dilanjut pada putaran kedua, dan ketiga. Setiap hasil revisi, kuesioner dikirimkan kembali kepada responden, jika mengalami kesulitan dan keraguan dalam merangkum, maka peneliti dapat meminta klarifikasi kepada responden. Dalam teknik Delphi biasanya digunakan hingga 3-5 putaran, bergantung dari keluasan dan kerumitan permasalahan sampai dengan tercapainya consensus.
11.    Organization of Group Meetings
Peneliti menyusun rencana pertemuan kelompok untuk melakukan diskusi dan klarifikasi atas jawaban yang telah diberikan. Di sinilah argumentasi dan debat bisa terjadi untuk mencapai consensus dalam memberikan jawaban tentang rancangan suatu produk atau instrument penelitian. Melalui face to face contact, Peneliti dapat menanyakan secara terperinci mengenai responden. Keputusan akhir tentang hasil jajak pendapat dikatakan baik apabila dicapai minimal 70%
12.    Prepare Final Report
Peneliti perlu membuat laporan tentang persiapan, proses, dan hasil yang dicapai dalam Teknik Delphi. Hasilnya perlu di uji coba di lapangan dengan responden yang akan menggunakan model atau produk dalam jumlah yang lebih besar.
C.    Ciri-Ciri Penelitian dan Pengembangan R & D
1.      Penelitian pengembangan memusatkan perhatian pada studi mengenai variable-variabel dan pengembangannya selama beberapa bulan atau beberapa tahun. Tugasnya adalah menjawab pertanyaan-pertanyaan “bagaimanakah pola-pola pertumbuhannya, lajunya, arahnya, perurutannya, dan bagaimana berbagai factor berhubungan satu sama lain dan mempengaruhi sifat-sifat perkembangan itu?”
2.      Masalah sampling dalam studi longitudinal adalah kompleks karena terbatasanya subyek yang dapat diikuti dalam waktu yang lama.
3.      Studi-studi cross-sectional biasanya meliputi subyek lebih banyak, tetapi mencandra factor-faktor pertumbuhan lebih sedikit dari pada studi-studi longitudinal. Dalam metode  cross-sectional soal sampling adalah rumit, karena anak-anak tidak terlibat dalam berbagai taraf umur, dan kelompok-kelompok umur yang berbeda itu  mungkin tidak dapat dibandingkan satu sama lain.
4.      Studi-studi cenderung mengandung kelemahan bahwa factor-faktor yang tak dapat diramalkan mungkin masuk dan memodifikasi atau membuat kecenderungan yang didasarkan masa lampau menjadi tidak sah.
D.    Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan
1.      Potensi dan Masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu yang bila didaya gunakan akan memiliki nilai tambah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Pengangguran dan korupsi bisa dipandang sebagai masalah Nasional. Masalah ini dapat diatasi melalui R & D dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model, pola atau system penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Model, pola dan system ini akan ditemukan dan diaplikasikan secara efektif kalau dilakukan melalui penelitian dan pengembangan.
Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitianharus ditunjukan dengan data empiric. Misalnya potensi energy angin di pantai harus dikemukakan data berapa kekuatan dan kecepatan angin, berapa lama dalam suatu hari, dari mana arah angin dan lain-lain. Data angin tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk merancang kincir angina tau produk lainnya yang dapat menghasilkan energy mekanik atau listrik.
2.      Mengumpulkan Informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan secara factual dan uptode, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat dikumpulkan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Di sini diperlukan metode penelitian tersendiri.
3.      Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian Research and Development  bermacam-macam. Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energy, menarik, harga murah, bobot ringan, harga ekonomis, dan bermanfaat ganda. (contoh computer yang canggih bisa berfungsi sebagai pengetikan; gambar analisis, berfungsi sebagai tv, Tape, Camera, Telepon dll).
Hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah berupa desain produk baru yang lengkap dengan spesifikasinya.
Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya.


4.      Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi disini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapnagan.
Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut, sehingga dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Validasi desain dapat dilakukan dalam forum diskusi. Sebelum diskusi peneliti mempresentasikan proses penelitian sampai ditemukan desain tersebut, berikut keunggulannya.
5.      Perbaikan Desain
Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakardan para ahlinya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut.
6.      Uji Coba Produk
Dalam bidang teknik desain produk yang telah dibuattidak bisa langsung diuji coba dulu, tetapi harus dibuat terlebih dahulu menjadi barang, dan barang tersebut yang diujicoba.
Dalam bidang administrasi, desain produk seperti system  kerja  baru dapat langsung diujicoba, setelah divalidasi dan revisi. Ujicoba tahap awal dilakukan dengan simulasi penggunaan system kerja tersebut. Setelah disimulasikan, maka dapat diujicobakan pada kelompok yang terbatas.
Untuk itu pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen, yaitu membandingkan efektivitas dan efisiensi system kerja lama dengan yang baru.
Eksperimen dapet dilakukan dengan cara membandingkan dengan keadaan sebelumnya dan sesudah memakai sistem baru (before – after) atau dengan membandingkan dengan kelompok yang tetap menggunakan sistem lama. Dalam hal ini ada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian model eksperimen pertama dan kedua dapat digambarkan seperti gambar berikut :


O1X O2
 
 


Gambar 13.2a . desain eksperimen (Before- after ). O1 nilai sebelum treatment dan O2 nilai sesudah treatment X adalah system kerja baru (treatment)
Berdasarkan gambar 13.2 a tersebut dapatdiberikan penjelasansebagai berikut. Eksperimendilakukan dengan membangkitkan hasil observasi O1 dan O2.  O1 adalah nilai kecepatan kerja, kenyamanan kerja, produktivitas kerja dan biaya sebelum menggunakan sistem kerja baru, sedangkan O2 adalah niai kecepatan kerja, kenyamanan kerja dan roduktivitas kerja dan biaya setelah menggunakan sistem kerja baru, system kerja yang baru akan efektif bila nilai O2 lebih besar dari pada O1 ,.
R   O        X          O2

R    O3         X         O4
Gambar 13.2 b Desain eksperimen dengan kelompok kontrol. (pretest-postes control group desain )
Berdasarkan gambar 13.2b tersebut dapat diberikan penjelasan sebagai berikut. Sebelum sistem kerja baru dicobakan, maka dipilih kelompok kerja tertentu yang akan menggunakan sistem kerja tersebut. Bila kelompok kerja tersebut jumlahnya banyak , maka eksperimen dilakukan pada sample yang dipilih secara random. Kelompok pertama yang akan menggunakan metode kerja baru disebut kelompok eksperimen, sedangkan kelompok yang tetap menggunakan metode kerja lama disebut kelompok kontrol, R berarti pengambilan kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan secara random. Kedua kelompok tersebut selanjutnya diberi pretest atau melalui pengamatan untuk mengetahui posisi kemampuan ke dua kelompok tersebut. Bila ke dua kelompok tersebut posisinya sama atau tidak berbeda secara signifikan , maka kelompok tersebut sudah sesuai dengan kelompok yang akan digunakan untuk eksperimen.  Bila posisi eksperimen ke dua kelompok tersebut berbeda secara signifikan, maka pengambilan kelompok perlu diulang sampai diperoleh posisi kemampuan awalnya tidak berbeda secara signifikan.
Jadi O1 adalah nilai awal kelompok eksperimen, dan O3 adalah nilai awal kelompok kontrol. Setelah posisi ke dua kelompok tersebut seimbang (O1 tidk berbeda dengan O3 ), maka kelompok eksperimen diberi treatment / perlakuan untuk menggunakan sistem kerja baru, dan kelompok kontrol menggunakan sistem kerja lama. Eksperimen dilakukan beberapa bulan sampai posisi kelompok eksperimen terbiyasa diajar menggunakan menggunakan sistem kerja baru tersebut. Setelah kelompok eksperimen dan kontrol sama-sama bekerja mengerjakan pekerjaan yang sama, dalam kondisi yang sama, maka selanjutnya nilai kecepatan kerja, kenyamanan kerja, produktivitas kerja dibandingkan.
Kecepatan kerja, produktivitas kerja dan kenyamanan kerja diukur dengan instrumen sehingga diperoleh data kuantitatif. Dalam pengujian ini. O2 berarti kinerja kelompok eksperimen setelah menggunakkan system kerja baru, dan O4 adalah prestasi kelompok kontrol yang tetap menggunakan sistem kerja lama. Bila nilai O2 secara signifikan lebih tinggi dari O4, maka sistem kerja baru tersebut lebih efisien dan bila dibandingkan dengan sistem kerja lama.
Pengujian signifikan efektivitas sistem kerja baru, bila data berbentuk interval dan dilakukan pada dua kelompok maka dapat menggunakan t-test berpasangan (related), sedangkan bila dilakukan pada lebih dari dua kelompok dapat menggunakan analisis Varians (anavar).
Dengan terujinya produk yang berupa sistem kerja tersebut , maka langkah pengujian produk untuk tahap terbatas ini dinyatakan selesai, langkah selanjutnya adalah refisi produk.
7.      Revisi Produk
Pengujian efektifitas metode mengajar harus pada sample yang terbatas tersebut menunjukan bahwa metode mengajar baru ternyata lebih efektif dari metode yang lama. Perbedaan sangat signifikan, sehingga metode mengajar baru tersebut dapat diberlakukan pada kelas yang lebih luas di mana sample tersebut diambil. Namun dari hasil pengujian terlihat bahwa kreativitas murid baru mendapatkan nilai 60 % dari yang diharapkan. Untuk itu desain mengajar perlu direvisi agar kreativitas murid dalam belajar dapat meningkat pada gradasi yang tinggi. Setelah direvisi , maka perlu diuji coba lagi kelas yang lebih luas. Cara pengujian seperti contoh di atas. Setelah metode mengajar dibarui diterapkan selama setengah tahun atau satu tahun maka perlu dicek kembali, mungkin ada kelemahanya, kalau ada perlu segera diperbaiki lagi. Setelah diperbaiki makaa dapat doproduksi masal, atau digunakan pada lembaga pendidikan yang lebih luas.
Pengujian metode mengajar dengan pengumpulan data melalui kuesioner ini dipandang kurag akurat, maka dalam kenyataan pengujian kecepatan pemahaman terhadap pelajaran diukur dengan waktu yang sesungguhnya (satuan menit ) dan hasil belajar tidak diukur dengan menggunakan kuesioner, tetapi memalui test dengan instrumen yang valid dan reliabel.
Bila mengujian produk dalam hal ini metode mengajar baru baaru menggunakan desain pretest posttesgroup desaign   ( ada kelompok eksperimen dan kontrol), maka untuk mencari efektivitas dan sefisiens sistem kerja baru, dilakukan dengan cara menguji signifikasi  antara kelompok yang diajar dengan metode mengajar baru dengan kelompok yang tetap diajar dengan menggunakan metode lama. Dalam hal ini adalah menguji signifikansi O2 dan O4 pada gambar 16.1b di atas.
8.      Uji Coba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil , dan mungkin ada refisi yang tidak terlalu penting , maka selanjutnya produk yang berupa sistem kerja baru tersebut diterapkan dalam lingkup yang luas. Dalam operasinya , sistem kerja baru tersebut , tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut.
9.      Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan , apabila dalam pemakainan dalam lembaga pendidikan yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian , sebaiknya pembuat produk selalu mengefaluasi bagaimana kinerja produk dalam hal ini adalah sistem kerja. perusahaan kendaraan bermotor, pesawat terbang dan teknologi yang lain selalu mengefaluasi kinerja produknya dilapangan, untuk mengetahui kelemahan kelemahan yang ada , sehingga dapat digunakan untuk menyempurnkan dan pembuatan produk baru lagi.
10.  Pembuatan Produk Masal
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah di uji coba dinyatakan efektif dan layak untuk di produksi masal. Sebagai contoh pembuatan mesin untuk mengubah sampah menjadi barang yang bermanfaat, akan diproduksi masal apabila berdasarkan studi kelayakan baik dari aspek teknologi, ekonomi dan lingkungan memenuhi. Untuk dapat memproduksi masal, maka peneliti perlu bekerja sama dengan perusahaan.


E.     Laporan Penelitian R & D
Seperti telah di kemukakan bahwa metode penelitian dan Pengembangan (research and development/R & D) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti sehingga menghasilkan produk baru, dan selanjutnya menguji keefektifan produk tersebut
Dengan demikian laporan penelitian yang dibuat harus selalu dilampiri dengan produk yang dihasilkan berikut spesifikasi dan penjelasannya. Lampiran berupa produk yang dihasilkan tersebut, dibuat dalam buku tersendiri, dan diberikan penjelasan tentang kehebatan produk tersebut berdasarkan bhasil ujicoba, serta cara menggunaan produk tersebut. Sistematika laporannya adalah sebagai berikut :
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
B.   Rumusan Masalah
C.   Tujuan
D.  Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A.  Deskripsi Teori
B.   Kerangka Berfikir
C.   Hipotesis (Produk Yang Akan Dihasilkan)
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A.  Langkah-Langkah Penelitian
B.   Metode Penelitian Tahap 1
1.   Populasi Sampel Sumber Data
2.   Teknik Pengumpulan Data
3.   Instrumen Penelitian
4.   Analisis Data
5.   Perencanaan Desain Produk
6.   Validasi Desain
C.   Metode Penelitian Tahap II
1.   Model Rancangan Eksperimen Untuk Menguji Produk yang telah di rancang
2.   Populasi dan Sampel
3.   Teknik Pengumpulan Data
4.   Instrumen Penelitian
5.   Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.  Desain Awal Produk (Gambar Dan Penjelasan)
B.   Hasil Pengujian Pertama
C.   Revisi Produk (Gambar Setelah Di Revisi Dan Penjelasannya)
D.  Hasil Pengujian Tahap Ke II
E.   Revisi Produk (Gambar Setelah Direvisi Dan Penjelasannya)
F.    Pengujian Tahap Ke III (Bila Perlu)
G.  Penyempurnaan Produk (Gambar Terakhir Dan Penjelsannya)
H.  Pembahasan Produk
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN PENGGUNAANYA
A.  Kesimpulan
B.   Saran Penggunaan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN INSTRUMEN
LAMPIRAN DATA
LAMPIRAN PRODUK YANG DIHASILKAN BERIKUT BUKU PENJELASANNYA

BAB III
SIMPULAN
            Metode penelitian dan pengembangan  research and Developmen adalah  metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan  produk tertentu, dan menguji keefektipan produk tersebut.
            Dalam aspek penelitian dan pengembangan R & D ada 10 aspek : Jenis Data, Analisis Data, Penyajian Data, Revisi Produk, Expert to Judgement, Problem Identification and Specification, Personal Identification and Selection, Questionnaire Design, Sending Question and Analisis Respondened for First Round, Development of Subsquence, Questionnaire, Organization of Group Meeting, Prepare Final Report.
            Langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan adalah : Potensi dan Masalah, Mengumpulkan Informasi, Desain Produk, Validasi Desain, Perbaikan Desain, Ujicoba Produk, Revisi Produk, Uji Coba Pemakaian, Revisi Produk, Pembuatan Produk Masal.










DAFTAR PUSTAKA

Suryabrata, Sumadi. 2000. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV ALFABETA
Putra, Nusa. 2012. Research & Development.  Depok : PT Raja GrafindoPersada.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : CV ALFABETA

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP Bahasa Sunda kelas 2 SD semester 1

RPP Bahasa Sunda kelas 2 SD semester 2