KEPENDUDUKAN DAN PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DALAM LINGKUNGAN HIDUP SERTA PERMASALAHANNYA


KEPENDUDUKAN DAN PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DALAM LINGKUNGAN HIDUP SERTA PERMASALAHANNYA
Makalah
(Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup)
Dosen : Hadiansah, S.Pd
Disusun oleh:
Kelompok 2
PGMI VII/ B
                                            Nuraeni (1211209052)
Risna Nalaratih (1211209067)
Sova Marwati (1211209074)
                                     Yani Yuliani (1211209085)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
                                                                           2014


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam semoga dilimpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.
Alhamdulilah dengan pertolongan dan hidayah Allah kami dapat menyusun makalah ini sebagai salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup, yang berjudul "Kependudukan dan Pendidikan Kependudukan dalam Lingkungan Hidup serta Permasalahannya".
Kemudian, kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama kepada Bapak Hadiansah, S.Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup, yang telah memberikan bimbingan dan materi selama proses perkuliahan berlangsung.  Dengan ilmu yang sangat bermanfaat dan berguna untuk bekal kami di hari ini dan hari esok.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari apa yang diharapkan. Oleh karena itu kami mohon kritik perbaikan dan sarannya untuk meningkatkan kualitas serta manfaatnya.
Akhirnya kami berharap mudah-mudahan makalah yang kami susun ini dapat memenuhi berbagai macam kriteria dan dapat dijadikan acuan bagi penyusunan tugas berikutnya.

Bandung,19 Oktober 2014  

Penyusun



DAFTAR  ISI
KATA  PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I  PENDAHULUAN
A.    LatarBelakang...................................................................................... …….1
B.     RumusanMasalah.......................................................................................... 1
C.     TujuanPenulisan............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    PendudukdanLingkungan.............................................................................. 3
B.     Kependudukan di Indonesia.......................................................................... 4
C.     LingkunganHidupdanPermasalahannya........................................................ 4
D.    PendidikanKependudukandanLingkunganHidup
1.      TujuanPendidikanKependudukandanLingkunganHidup........................ 6
2.      ObjekPendidikanKependudukandanLingkunganHidup......................... 8
BAB III PENUTUP
A.    KESIMPULAN........................................................................................... 12
B.     SARAN ............................................................................................... …...12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Melihat maraknya fenomena alam yang terjadi di dunia ini, banyak pemikiran-pemikiran mengenai alasan terjadinya  fenomena alam tersebut. Semua orang bertanya-tanya, apakah memang alam ini sudah merasa lelah untuk melayani kita, ataukah salah kita sebagai manusia yang tak bisa menjaga alam sebagai warisan kita.
 Hal ini menjadi evaluasi bersama untuk seluruh umat dimuka bumi sebagai pengguna alam. Khususnya kita sebagai warga Negara Indonesia yang telah diberikan kenikmatan berupa kekayaan alam yang luar biasa harus senantiasa menjaga dan melestarikan alam untuk kelangsungan hidup manusia. Namun, faktanya hal tersebut tidak bisa berjalan lancar dikarenakan kurangnya dukungan-dukungan dari berbagai pihak dan adanya masalah-masalah lain yang menyebabkan kerusakan lingkungan.
Salah satu dari masalah tersebut adalah masalah kependudukan. Masalah itu menjadi sesuatu hal yang sangat sulit diatasi  bagi Negara Indonesia. Negara kita tidak bisa menahan ledakan penduduk yang terjadi, hal tersebut juga berimbas kepada permasalah lingkungan. Melihat fenomena seperti ini, penulis akan membahas mengenai kependudukan dan pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup serta permasalahannya.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa hubungan penduduk dan lingkungan?
2.      Bagaimana kependudukan di Indonesia?
3.      Apa pengertian lingkungan dan apa saja permasalahannya?
4.      Bagaimana  tujuan dan objek pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui hubungan penduduk dan lingkungan.
2.      Mengetahui kependudukan di Indonesia.
3.      Mengetahui pengertian lingkungan hidup dan permasalahn-permasalahan lingkungan hidup.
4.      Mengetahui tujuan dan objek dari pendidikan ependudukan dan lingkungan hidup.
























BAB II
 PEMBAHASAN
A.    Penduduk dan Lingkungan
Penduduk dunia dari waktu ke waktu terus bertambah. Pertambahan ini menuntut jumlah penyediaan sumberdaya alam dan lingkungan yang semakin meningkat. Akibatnya sumberdaya alam yang harus dieksploitasi juga bertambah. Sementara di sisi lain, tuntutan manusia akan suatu komoditas ini kualitasnya juga meningkat. Padahal semakin tinggi kualitas suatu barang atau komoditas, pada umumnya dibutuhkan sumberdaya alam yang dimanfaatkan lebih beraneka ragam. Tidak jarang untuk memproduksi komoditas yang lebih baik, sumberdaya alam yang dikorbankan semakin banyak.
Dari data yang diperoleh pada tahun 2002, jumlah penduduk di dunia sudah mendekati angka enam miliyar. Menurut perhitungan, pada tahun 2020 penduduk ini jumlahnya menjadi 8,09 miliyar. Menurut supranto (2001) pertambahan penduduk di beberapa bagian kawasan dunia dapat dilihat pada tabel berikut.[1]
Tabel 1-1. Pertambahan Penduduk Dunia di Beberapa Sektor Negara (dalam juta)
Negara
1990
2010
2030
2050
2070
2100
Afrika Utara
140
226
332
440
529
595
Amerika Utara
277
325
376
420
475
577
Amerika Tengah
147
219
289
342
370
371
Amerika Selatan
294
407
516
604
667
727
Asia Timur Tengah
197
312
442
553
632
682
Asia Selatan
1.191
1.806
2.428
2.874
2.855
3.065
Asia Tenggara
518
735
937
1.076
1.082
1.129
Eropa Timur
345
368
380
385
392
427
Eropa Barat
377
404
416
418
420
426
B.     Kependudukan di Indonesia
Kependudukan  adalah  hal  ihwal  yang  berkaitan  dengan  jumlah,  struktur, umur,  jenis  kelamin,  agama,  kelahiran,  perkawinan,  kehamilan,  kematian, persebaran, mobilitas  dan  kualitas  serta  ketahanannya  yang  menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya.[2]
Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar. Jumlah penduduk yang besar itu bertambah pula dengan cepat, walaupun program keluarga berencana telah dilakukan secara intensif.penduduk yang besar itu sebagian besar masih merupakan petani, buruh tani dan orang yang sebagian pendapatannya berasal dari bercocok tanam. Karena itu kebutuhan akan lahan besar.
Dengan bertambahnya jumlah penduduk, sumberdaya lain di samping lahan juga diperlukan dalam jumlah yang meningkat. Hal ini menghadapkan kita pada masalah penyusutan dan sumberdaya.[3]

C.    Lingkungan Hidup dan Permasalahannya
Banyak beberapa tokoh yang mengemukakan pengertian lingkungan hidup diantaranya:
1.      PROF. DR. ST. MUNADJAT DANUSAPUTRO, SH
Lingkungan hidup sebagai semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.
2.      SRI HAYATI
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan mahluk hidup. termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
3.      PROF DR. IR. OTTO SOEMARWOTO
Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati  yang mempengaruhi kehidupan kita.
4.      JONNY PURBA
Lingkungan hidup adalah wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya bermacam-macam interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai.[4]
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian lingkungan hidup pada umumnya adalah  suatu tempat untuk berlangsungnya makhluk hidup dan melestarikan jenisnya.
Namun pada saat ini lingkungan hidup mengalami berbagai masalah. Permasalahan lingkungan di dunia sejak awal decade Sembilan puluh berkisar pada empat masalah. Keempat masalah ini menyangkut pemanasan global, pemusnahan ozon, keanekaragaman hayati dan masalah perairan internasional. Lembaga keuangan Internasional World Bank yang didukung oleh United Nation Development Programme dan United Nation Environment Programme telah membelanjakan dana sebesar 1,2 miliar dolar Amerika Serikat untuk membiayai berbagai kegiatan proyek untuk mengkonservasi sumberdaya alam dan lingkungan di Negara-negara sedang berkembang yang berada pada skema GEF (Global Environment Facilities).
Setiap Negara memiliki permasalahan lingkungan yang berbeda. Namun secara umum ada permasalahan lingkungan hidup di Negara sedang berkembang seperti halnya Indonesia, memiiki masalah dalam pemanfaatan sumberdaya alam yang melebihi daya recovery-nya. Disamping itu permasalahan lainnya adalah pemanfaatan lingkungan yang melebihi daya dukungnya.pencemaran lingkungan perairan, daratan dan atmosfer merupakan persoalan yang ditemukan pada berbagai lingkungan utamanya di perkotaan. Pencemaran yang menyebabkan kualitas lingkungan yang rendah ininmerupakan akumulasi dari kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Indonesia.
Secara spasial permasalahan lingkungan secara gradual terbanyak terjadi di lingkungan perairan seperti laut, kemudian pantai, sungai, baru kemudian perairan, rawa dan danau. Hal yang sama juga terjadi pencemaran yang semakin berat yaitu di pedesaan dan perkotaan. Sementara itu, persoalan lainnya adalah masalah kepeendudukan. Persoalan penduduk yang berkaitan dengan jumlah kepadatan, pertumbuhan, sebaran dan mobilisasi memang menimbulkan persoalan lingkungan. Disamping secara kualitatif manusia ingin memperoleh kualitas hidupnya dengan memanfaatkan sumberdaya alam dan lingkungan semakin banyak.[5]    
 
D.    Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan hidup
Perlunya PKLH  tersirat dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Seperti diketahui, untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila yang membahagiakan seluruh bangsa Indonesia, negara kita melaksanakan pembangunan di segala bidang dengan menggunakan pedoman yang ditujukan oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan Garis-Garis Besar Haluan Negara.
Dalam GBHN itu disebutkan bahwa pembangunan nasional jangka panjang di bidang ekonomi diarahkan antara lain kepada usaha untuk pengaturan serta menyebarkan penduduk yang lebih wajar dengan memindahkan penduduk ke luar Jawa dan Bali.

1.      Tujuan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup
Pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup berasal dari dua konsep dasar pendidikan, yaitu pendidikan kependudukan dan pendidikan kelestarian lingkungan hidup. Pendidikan kependudukan mempunyai tujuan utama dalam upaya perubahan sikap serta perilaku, reproduksi dan penyebaran penduduk secara rasional dan bertanggung jawab. Adapun tujuan lain yaitu : agar masyarakat/anak didik dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan pertumbuhan penduduk secara cepat serta segala akibatnya maupun dapat menghubungkan antara pertumbuhan penduduk tersebut dengan program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam usaha mencapai kesejahteraan masyarakat. Maka diharapkan mereka dapat menyesuaikan hal itu dalam kehidupan keluarga masyarakat bangsa dan manusia pada umumnya. Sedangkan pendidikan lingkungan hidup mempunyai tujuan utama pada upaya perubahan sikap serta perilaku dalam mengelola sumber daya alam secara rasional dan bertanggung jawab.

Meskipun tujuan kedua konsep dasar itu berbeda, dikaji lebih mendalam keduanya memiliki beberapa kesamaan, yaitu sama-sama memiliki dua objek kajian yang berupa dinamika penduduk dan perilaku integrasi manusia terhadap lingkungannya, keduanya sama-sama menunjang terbinanya kualitas penduduk yang lebih baik.
Atas dasar kesamaan tersebut, pada tahun 1984 pendidikan kependudukan dan pendidikan lingkungan hidup yang semula terpisah digabungkan menjadi satu nama yaitu “pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup” yang batasannya sebagai berikut :
“Suatu program pendidikan untuk membina anak/peserta didik agar memiliki pengertian, kesadaran, sikap dan perilaku yang rasional dan bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam berbagai aspek kehidupan manusia”.
Berdasarkan batasan diatas, dapat disusun tujuan PKLH yang lebih terperinci sebagai berikut :
  1. Mengembangkan pengetahuan tentang konsep kependudukan dan lingkungan hidup.
  2. Mengembangkan kesadaran terhadap adanya masalah kependudukan dan lingkungan hidup.
  3. Menumbuhkan kesadaran akan perlunya mengatasi masalah kependudukan dan lingkungan hidup.
  4. Mengembangkan pengetahuan tentang adanya hubungan timbal balik antara penduduk dengan lingkungan hidup.
  5. Mengembangkan sikap positif terhadap pembentukan lingkungan hidup yang serasi yang menjamin kelangsungan hidup manusia.
  6. Mengembangkan keterampilan untuk membina keluarga dan kelestarian lingkungan hidup.
  7. Mengembangkan partisipasi aktif dalam usaha meningkatkan kualitas penduduk dan kelestarian lingkungan hidup.

Dari tujuan-tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan akhir dari PKLH adalah membentuk warga negara yang berwawasan kependudukan dan lingkungan hidup, yaitu warga negara yang dalam segala perilakunya berpandangan ke depan terhadap masalah kependudukan dan lingkungan hidup, menuju masyarakat yang serasi, dan seimbang dalam hubungannya dengan lingkungan hidupnya.

2.      Objek Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup  
Berpijak pada tujuan-tujuan tersebut di atas, objek yang menjadi medan studi PKLH selalu berkaitan dengan masalah kependudukan dan kelestarian lingkungan hidup.
Dalam seminar segi-segi hukum dari pengelolaan Lingkungan Hidup yang diselenggarakan di Bandung pada tanggal 25 – 27 Maret 1976, telah diidentifikasi masalah pokok di bidang lingkungan hidup, masalah itu meliputi :
  1. Masalah kependudukan dengan segala parameternya, termasuk :
1)      besarnya jumlah penduduk,
2)      komposisi umur muda,
3)       tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi,
4)       distribusi penduduk yang tidak merata,
5)      kondisi sosial ekonomi yang rendah.

  1. Masalah pencemaran lingkungan.
  2. Masalah ekonomi dalam hubungannya dengan konsep pertumbuhan dan biaya-biaya sosial.
  3. Masalah institusional : kerjasama baik langsung atau tidak langsung yang dapat mengakibatkan memburuk atau membaiknya kualitas lingkungan.
  4. Masalah persepsi manusia terhadap kualitas lingkungan hidupnya (Suharyono, 1988 : 5)

Sedangkan dalam Seminar Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup sebagai Salah Satu Upaya Mempersiapkan Peningkatan Kualitas Hidup Yang Berwawasan Lingkungan yang diselenggarakan di IKIP Semarang pada tanggal 23 Maret 1988, ada diungkapkan bahwa program Pendidikan Lingkungan Hidup dapat mencakup berbagai disiplin, beberapa di antaranya meliputi :
1.      Ekosistem
Ini mencakup struktur dan cara berfungsinya ekosistem, pengaruh manusia terhadap ekosistem serta bagaimana manusia mampu mengubah sistem di bumi.

2.      Populasi
Di dalamnya mengatur populasi, pengelompokkan umur, sebab-sebab meningkatnya jumlah penduduk, pengaruh populasi terhadap lingkungan, perpindahannya, pemakaian sumber daya oleh populasi yang makin meningkat, gaya hidup populasi, tingkat kelahiran/kematian, dan kesehatan populasim terkait di sini kebijaksanaan kependudukan serta implikasi sosial, ekologi, politik.

3.      Ekonomi dan Teknologi
Sistem perekonomian membentuk pengaturan sosial untuk memproduksi dan mendistribusikan barang maupun jasa yang dikehendaki oleh individu maupun masyarakat.

4.      Keputusan yang berkaitan dengan Lingkungan
Dalam proses pembuatan keputusan yang berkaitan dengan lingkungan perlu dipertimbangkan aspek ekonomi, sosial, teknologi, serta kemungkinan alternatif pemecahan, kebijaksanaan dan tindakan dalam masalah tersebut.

5.      Etika Lingkungan
Manusia merupakan salah satu makhluk yang menghuni bumi ini, sebagai makhluk manusia memiliki beberapa kelebihan dari makhluk yang lain. Dengan akal budinya, manusia dapat mengeksploitasi bumi beserta alam lingkungan secara maksimal. Namun apabila mengeksploitasi bumi beserta alam lingkungan secara maksimal. Namun eksploitasi itu tidak didasari oleh rasa cinta dan rasa “menghormati” terhadap bumi dan segala kehidupan yang ada, planet ini mungkin sekali akan menjadi sulit untuk mendukung populasi manusia meski dalam jumlah yang kecil sekali pun.
Jadi etika lingkungan adalah rasa menghargai/menghormati lingkungan yang berawal dari rasa cinta terhadap lingkungan dan kesadaran akan peranan keseimbangan dalam lingkungan hidup. Oleh sebab itu, tingginya kadar etika lingkungan dapat menunjang timbulnya perilaku yang positif terhadap keseimbangan lingkungan hidup.
Lingkungan hidup bukan hanya mengenai masalah manusia, tetapi juga berkaitan dengan masalah yang lain. Sumber daya alam seperti udara, air, tumbuh-tumbuhan, hewan, tanah, bahan-bahan dari bumi, sumber-sumber energi (matahari, bahan-bahan fosil, tenaga air, tenaga atom, dan sebagainya) dapat termasuk bahan kajian lingkungan hidup. Manusia, sebagai sumber daya dan pemeran dalam perekayasaan untuk memenuhi kebutuhannya, dapat mempengaruhi keadaan lingkungan hidup. Oleh sebab itu, mutu lingkungan (seperti populasi penduduk, perencanaan kota dan regional) dan pemantauan lingkungan seperti pengendalian kebisingan (noice controls), pengendalian terhadap air permukaan, air tanah, air limbah serta kualitas udara, dapat saja dipertimbangkan sebagai bahan masukan PKLH.
Berdasarkan uraian di atas, secara garis besar dapat dikatakan bahwa bahan kajian PKLH berkaitan dengan :
1.      masalah kependudukan dengan segala parameternya,
2.      masalah pencemaran lingkungan,
3.      masalah persepsi manusia terhadap kualitas lingkungan yang pada gilirannya dapat berbicara mengenai masalah pemantauan lingkungan, keputusan-keputusan administrasi mengenai standar mutu air, udara dan undang-undang pelestarian lingkungan.
4.      masalah implikasi sosial dalam kaitannya dengan pelestarian lingkungan hidup (perencanaan kota dan regional, tempat rekreasi).
5.      masalah etika lingkungan yang menunjang tumbuh dan berkembangnya sikap serta perilaku positif terhadap lingkungan hidup.[6]










BAB III
 PENUTUP
A.     Kesimpulan
Penduduk dunia dari waktu ke waktu terus bertambah. Pertambahan ini menuntut jumlah penyediaan sumberdaya alam dan lingkungan yang semakin meningkat. Akibatnya sumberdaya alam yang harus dieksploitasi juga bertambah. Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar.
lingkungan hidup pada umumnya adalah  suatu tempat untuk berlangsungnya makhluk hidup dan melestarikan jenisnya. Namun pada saat ini lingkungan hidup mengalami berbagai masalah. Permasalahan lingkungan di dunia sejak awal decade Sembilan puluh berkisar pada empat masalah. Keempat masalah ini menyangkut pemanasan global, pemusnahan ozon, keanekaragaman hayati dan masalah perairan internasional.
Beberapa langkah telah dilakukan untuk mengatasi masalah kependudukan, diantaranya program keluarga berencana dan pendidikan kependudukan. Diharapkan dengan adanya kedua usaha tersebut laju pertumbuhan penduduk dapat ditingkatkan.
Tujuan akhir dari PKLH adalah membentuk warga negara yang berwawasan kependudukan dan lingkungan hidup, yaitu warga negara yang dalam segala perilakunya berpandangan ke depan terhadap masalah kependudukan dan lingkungan hidup, menuju masyarakat yang serasi dan seimbang dalam hubungannya dengan lingkungan hidup. Sedangkan objek dari pendidikan kependudukan dan lingkungan hidup diantaranya Masalah kependudukan dengan segala parameternya, pencemaran lingkungan, Masalah ekonomi dalam hubungannya dengan konsep pertumbuhan dan biaya-biaya sosial, Masalah institusional, dan persepsi manusia terhadap lingkungan.
B.     Saran
Saran untuk pembaca, mulai dari sekarang belajar peduli terhadap lingkungan dimulai dari hal terkecil dan oleh diri sendiri, misalnya membuang sampah pada tempatnya.

DAFTAR PUSTAKA

Fandeli, Chafid, 2004, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar Dalam Pembangunan, Liberty Offset: Yogyakarta.
Soemarwoto, Otto, 1983, Ekologi Lingkungan Hidup Dan Pembangunan, Djambatan: Jakarta.
http://ilmubudayadasar-wanda.blogspot.com/2011/12/pendidikan-kependudukan-dan-lingkungan.html



[1] Chafid Fandeli, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar dalam Pembangunan, hal 3
[3] Otto Soemarwoto, Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan, hal 204-205
[5] Chafid Fandeli, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar dalam Pembangunan, hal 1-2
[6] http://ilmubudayadasar-wanda.blogspot.com/2011/12/pendidikan-kependudukan-dan-lingkungan.html


           












Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP Bahasa Sunda kelas 2 SD semester 1

RPP Bahasa Sunda kelas 2 SD semester 2

Metode Penelitian Research and Development (R&D)